Sabtu, 29 September 2018

MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL


MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL
(MATERI, PERMASALAHAN DAN SOLUSI)



Disusun Oleh:

Nama / NPM                 : Faezal Kukuh Nugraha / 12215364
Kelas                             : 4EA27
Mata Kuliah             : Manajemen Pemasaran Global
Dosen                       : Wigiyanti





JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2018




Manajemen Pemasaran Global
Salah satu perbedaan antara manajemen pemasaran global dan domestik adalah bahwa yang pertama menangani banyak masalah dan isu yang unik dalam melakukan bisnis di antara dan di dalam negara-negara asing. Masalah dan isu ini sering memerlukan perubahan dalam aplikasi konsep, prinsip, dan alat pemasaran yang dipergunakan di dalam pasar dalam negeri, sebelum mereka dapat dipergunakan di dalam pasaran luar negeri. Mereka juga memerlukan manajer pemasaran untuk melakukan koordinasi tugas yang tidak dialami atau dihadapi secara domestik dan melakukan pendekatan yang baru dan luar biasa.
Masalah dan isu yang unik ini menyebabkan dan memerlukan sejumlah aktivitas pemasaran yang dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Manajemen Pemasaran Internasional (International Marketing Management)
2. Manajemen Pemasaran Luar Negeri (Foreign Marketing Management), dan
3. Manajemen Pemasaran Global (Global Marketing Management).
Meskipun perbedaan yang kita lakukan mengenai tiga kelompok aktivitas pemasaran ini tidak biasanya dijumpai di dalam praktek, dan istilah-istilah tersebut dipergunakan secara berbeda oleh pihak lain, tetapi ini akan membantu mengembangkan suatu pemahaman yang lebih baik mengenai lingkup dan kompleksitas dari pemasaran global.
Pertama, perkembangan dan pemeliharaan hubungan-hubungan pertukaran yang menguntungkan dalam pasaran luar negeri memerlukan suatu perusahaan secara langsung (atau melalui perantara) melintasi perbatasan nasional. Manajemen menge-nai aktivitas pemasaran yang berhubungan dengan pelintasan perbatasan nasional adalah “manajemen pemasaran internasional”.
Kedua, pemasaran perusahaan dalam satu atau lebih negara asing berhadapan dengan pasaran yang mungkin sangat berbeda dalam karakteristik dan kondisi pasar mereka dari perusahaan dalam negeri sendiri. Manajemen dari aktivitas pemasaran yang berhubungan dengan pemasaran pada negara-negara lain adalah “manajemen pemasaran luar negeri”.
Ketiga, usaha pemasaran luar negeri dan internasional dari suatu perusahaan global harus diselaraskan sehingga semuanya konsisten dengan, bersifat mendukung, dan berkontribusi pada tujuan dan sasaran perusahaan keseluruhan. Manajemen dari aktivitas pemasaran yang berhubungan dengan usaha untuk menyelaraskan aktivitas pemasaran luar negeri dan internasional suatu perusahaan adalah “manajemen pemasaran global”.

I.                   Manajemen Pemasaran Internasional
Pemasaran internasional secara spesifik berhubungan dengan perbedaan-perbedaan yang mempengaruhi usaha pemasaran karena suatu perusahaan, melibatkan diri dalam kegiatan ekspor atau pemasaran luar negeri, dan harus melintasi perbatasan nasional dan menangani sejumlah kondisi lingkungan yang berbeda. Pemasaran internasional terdiri dari semua aktivitas yang memudahkan dan memperlancar dan keputusan-keputusan yang memungkinkan perusahaan memasarkan di dalam dan di antara negara-negara asing. Manajemen mengenai aktivitas kemudahan dan kelancaran ini adalah manajemen pemasaran internasional.
Manajemen pemasaran internasional adalah bertanggungjawab pada penciptaan, implementasi, pemeliharaan, dan pengendalian dari semua aktivitas yang diperlukan suatu perusahaan untuk (1) melintasi perbatasan nasional, (2) mendukung aktivitas pemasaran luar negeri, dan (3) menilai performans pemasaran luar negeri.
Ini berarti diperlukan tiga tipe kemampuan pemasaran internasional sebagai berikut :
1. Kemampuan untuk menangani rintangan yang dilakukan oleh pemerintah-peme-rintah yang menghalangi kebebasan aliran barang-barang dan jasa-jasa melintasi perbatasan mereka.
2. Kemampuan untuk menangani perbedaan-perbedaan yang biasanya terjadi sewaktu melakukan ekspor ke, atau beroperasi pada dua atau lebih negeri asing.
3. Kemampuan untuk mendukung dan menilai usaha pemasaran luar negeri atau ekspor. Seberapa besar kemampuan “kemudahan” dan “kelancaran” ini diperlukan, dan bagaimana mereka dikembangkan dan disusun, sangat tergantung pada keterlibatan perusahaan dalam kegiatan ekspor atau pemasaran luar negeri dan pentingnya keterlibatan ini berdasarkan negara atau kawasan. Beberapa kemampuan ini dapat diperoleh atau dibeli dengan pihak lain, beberapa kemampuan yang lain harus dikembangkan secara internal. Di samping itu, beberapa kemung-kinan berada pada kantor pusat perusahaan, beberapa berada pada tingkat regional, dan beberapa pada tingkat afiliasi atau cabang perusahaan luar negeri.
Kemampuan Untuk Melintasi Perbatasan Nasional
Meskipun banyak kemampuan diperlukan agar secara efisien dan efektif melintasi perbatasan nasional, kita hanya akan membahas mengenai (1) penanganan peraturan pemerintah, dan (2) penanganan pembatasan pasar spesial.
Penanganan Peraturan Pemerintah. Melintasi perbatasan nasional perlu mematuhi persyaratan dan peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah yang membatasi, atau merintangi aliran bebas barang-barang dan jasa-jasa, orang, dan faktor-faktor produksi. Rintangan ini termasuk tarif dan kuota dan perlu mematuhi rintangan-rintangan nontarif seperti standar keamanan dan kesehatan, standar produksi, dan pengendalian valuta asing. Biasanya dokumen-dokumen spesial mungkin diperlukan seperti lisensi ekspor dan impor, visa dan izin kerja.
Karena terdapat bermacam-macam dan banyak persyaratan dan peraturan dikenakan dan ditetapkan oleh negara-negara, bantuan khusus sering diperlukan. Dengan demikian, banyak perusahaan yang mendirikan unit-unit pemasaran untuk membantu usaha luar negeri mereka. Unit-unit ini mempunyai tugas untuk menasihati dan membimbing cabang perusahaan luar negeri mengenai persyaratan dan peraturan yang harus dipenuhi, menyediakan dokumentasi yang benar, pengiriman barang dan input yang lain dengan waktu yang tepat, pengurusan pembayaran tarif dan pemenuhan rintangan-rintangan nontarif.
Mereka mungkin juga harus bertanggungjawab dan menjamin bahwa produk-produk memenuhi standar lokal. Perusahaan lain mungkin menyewa jasa-jasa spesialis dari luar seperti Forwarding Agent (perusahaan yang menerima dan mengirimkan barang kepada pihak ketiga), bank-bank, dan perusahaan manajemen ekspor.
Penanganan Pembatasan Pasar Spesial. Kadang-kadang, negara-negara menerapkan larangan aliran modal dan impor untuk mengurangi defisit perdagangan, terkurasnya cadangan valuta asing seperti Brazil, Meksiko, dan negara-negara hutang lainnya, untuk memenuhi persyaratan pinjaman dari Dana Moneter Internasional. Contohnya, pada tahun 1984, Pemerintah Columbia mengenakan larangan total terhadap impor, larangan ini sebaliknya mempengaruhi usaha-usaha pemasaran lokal dari beberapa perusahaan Amerika Serikat seperti Colgate dan Quaker Oats. Colgate-Palmolive mampu mengalihkan kepada para pensuplai lokal bagi banyak input yang diperlukan, melanjutkan operasi dengan tingkat yang lebih rendah. Quaker Oats tidak mampu membeli gandum secara lokal, terpaksa harus menutup operasinya beberapa waktu, sambil menunggu dicabutnya larangan tersebut. Pada waktu yang sama, perusahaan berusaha mencari tipe produk lain yang potensial yang dapat dibuat dari bahan makanan yang dapat dibeli secara lokal.
Setiap perusahaan yang terpengaruh oleh pembatasan tersebut harus dapat menemukan solusi dalam menghadapi perubahan yang mendadak dalam lingkungan lokal tersebut. Perubahan bukanlah hal yang luar biasa atau aneh, terutama pada negara-negara yang mengalami masalah ekonomi dan politik. Karena perubahan tersebut secara tidak menguntungkan mempengaruhi cara operasi dan usaha pemasaran perusahaan. Fleksibilitas dan kreativitas biasanya diperlukan dalam inovasi produk, sumber-sumber input, penetapan harga, dan pengiriman barang.
Kemampuan Menangani Perbedaan Nasional
Pemasaran luar negeri (foreign marketing) biasanya beroperasi atau bekerja dalam bahasa asing, dalam zona waktu yang berbeda, dan mata uang yang berbeda dengan tingkat pertukaran yang mungkin sering berubah dengan mata uang dalam negeri. Kita akan membahas masalah ini dalam hubungannya dengan perbedaan-perbedaan nasional dalam hal (1) penanganan masalah komunikasi dan (2) penanganan mata uang asing atau alat pembayaran luar negeri.
Penanganan Masalah Komunikasi. Masalah perbedaan bahasa dan zona waktu yang berbeda mempengaruhi kemampuan perusahaan dan cabang perusahaannya di luar negeri atau distributornya berkomunikasi satu sama lain. Penerjemah dan orang yang menguasai kondisi lokal biasanya diperlukan untuk menghindari kesulitan yang mungkin timbul. Contohnya, copy periklanan, bahan-bahan promosi penjualan, buku pedoman pemeliharaan dan perbaikan, dan banyak dokumen lainnya yang berhu-bungan dengan pemasaran mungkin perlu diterjemahkan ke dalam bahasa lokal. Prosedur dan kebijakan perusahaan seperti bantuan perencanaan untuk administrasi pemasaran strategi, riset pemasaran, dan hubungan dengan lembaga pemerintah dan para pensuplai mungkin juga perlu diterjemahkan ke dalam atau dari bahasa lokal. Di samping itu, komunikasi langsung di antara negara-negara biasanya tidaklah mudah. Pengiriman surat-surat, meskipun dikirim lewat udara, kadang-kadang perlu waktu berhari-hari, biasanya berminggu-minggu, dan hubungan telepon kadang-kadang perlu waktu berjam-jam dan kualitas yang jelek.
Penanganan Alat Pembayaran atau Mata Uang Asing. Masalah perbedaan alat pembayaran dan fluktuasi tingkat pertukaran biasanya ditangani oleh bagian atau fungsi keuangan. Tetapi masalah ini tetap menjadi tanggung jawab dari personil pemasaran untuk memahami implikasi tersebut bahwa perbedaan dan fluktuasi ini mungkin terjadi pada usaha pemasaran luar negeri. Jadi perbedaan alat pembayaran dapat mempengaruhi hal-hal seperti anggaran pemasaran luar negeri, penetapan harga dan evaluasi performans.
Dukungan dan Evaluasi Terhadap Usaha Pemasaran Luar Negeri
Di samping menangani rintangan-rintangan lintasan perbatasan dan perbedaan nasional dalam bahasa, mata uang, dan waktu, pemasaran internasional memerlukan adanya bantuan usaha pemasaran luar negeri dan melakukan evaluasi terhadap performansnya. Aktivitas ini dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu (1) transportasi dan in-transit warehousing (pindah muat dalam pergudangan), (2) dukungan atau bantuan pemasaran luar negeri, dan (3) anggaran dan evaluasi performans.
Transportasi dan in-transit warehousing. Semua aktivitas yang diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat aliran barang-barang fisik adalah tanggung jawab manajemen pemasaran internasional. Ini biasanya dilakukan dengan cara menyewa atau mempergunakan agen-agen seperti forward freighters, khususnya jika perusahaan tersebut tidak berpengalaman dan volume pengiriman yang masih kecil. Perusahaan besar biasanya mendirikan dan memiliki unit-unit pengangkutan internasional, yang bertanggung jawab dalam pengapalan, dan pindah muat barang-barang yang ditujukan pada pasaran luar negeri.
Bantuan Pemasaran Luar Negeri. Usaha pemasaran luar negeri adalah sangat tergantung pada sumber-sumber pemasaran, kemampuan, dan pengalaman perusahaan induk dan cabang-cabangnya di luar negeri. Ini termasuk kegiatan perusahaan yang tersebar ke seluruh dunia dalam pengembangan dan riset produk, riset pemasaran, dan sumber-sumber periklanan. Pengalaman yang telah diperoleh perusahaan dari pemasaran produk-produknya dalam pasaran dalam negeri dan pasaran luar negeri, mungkin juga berharga dan dapat dialihkan. Adalah tanggung jawab dari manajemen pemasaran internasional untuk menjamin bahwa sumber-sumber, kemampuan dan pengalaman ini juga tersedia pada manajemen pemasaran luar negeri. Ini biasanya memerlukan pembentukan, pemeliharaan, dan pengendalian unit pemasaran khusus pada tingkat korporat, regional, atau lokal dan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk mendorong aliran produk, sumber-sumber, dan informasi dalam bentuk dua arah.
Anggaran dan Evaluasi Performans. Biasanya, pemasaran luar negeri dilakukan dengan tujuan dan sasaran yang spesifik, seperti meningkatkan penjualan dan keuntungan, untuk memperoleh skala ekonomis, untuk mengimbangi tidak teraturnya atau tidak tetapnya permintaan pasar dalam negeri yang sangat mempengaruhi pemanfaatan kapasitas produksi, dan untuk melawan gerakan yang dilakukan oleh pesaing utama. Untuk mencapai satu atau lebih sasaran-sasaran ini, perusahaan harus memperoleh posisi pasar yang telah ditetapkan sebelumnya, atau bagian pasar dalam satu atau lebih pasaran luar negeri. Ini tentu memerlukan keuangan atau dana, manajemen waktu, dan sumber-sumber lainnya. Dan merupakan tanggung jawab manajemen pemasaran internasional untuk berpartisipasi dalam persiapan anggaran dan alokasi dan menilai usaha-usaha individu dari manajemen pemasaran luar negeri.

II.                Manajemen Pemasaran Luar Negeri
Pemasaran luar negeri (foreign marketing) adalah pemasaran pada suatu negara selain pemasaran dalam negeri dari perusahaan yang bersangkutan. Seperti jika suatu perusahaan Indonesia yang melakukan pemasaran pada negara Jepang, Perancis, atau Amerika Serikat. Atau perusahaan dari Jerman yang melakukan pemasaran di Indonesia. Pemasaran domestik adalah pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan di dalam nege-rinya sendiri, seperti jika perusahaan Indonesia melakukan pemasaran di wilayah Indonesia, atau perusahaan Jepang melakukan pemasaran di Jepang. Manajemen dari usaha pemasaran pada negara asing atau luar negeri adalah manajemen pemasaran luar negeri. Jadi manajemen pemasaran luar negeri (foreign marketing management) adalah tanggung jawab untuk pembentukan, implementasi, dan pe-ngendalian strategi pemasaran dan manajemen proses pemasaran di dalam suatu negara selain negara asal dari perusahaan untuk mencapai tujuan korporat dan bisnis dalam negara tersebut.
Manajemen pemasaran luar negeri lebih sulit dan rumit daripada manajemen pemasaran domestik dengan dua alasan. Pertama, lingkungan bersaing dari negara asing dan karakteristik pasarnya mungkin berbeda dengan pasar dalam negeri. Dengan demikian, perusahaan mungkin tidak menguasai pasaran luar negeri dan lingkungan pemasaran mereka. Kedua, aspek operasi dari aktivitas pemasaran, seperti luas dan dalamnya produk yang ditawarkan dan tersedianya badan atau agen periklanan dan riset pemasaran, mungkin juga membedakannya dari pemasaran dalam negeri.
Karakteristik pasar dan lingkungan luar negeri
Perbedaan utama di antara negara-negara dapat terjadi dalam dimensi ekonomi, daya saing, teknologi, politik, dan kultural. Perbedaan ini mempengaruhi keadaan permintaan di dalam pasar dan cara pasar target menanggapi berbagai elemen dari bauran pemasaran. Perbedaan dalam dimensi lingkungan dari suatu negara juga mempengaruhi lingkup dan isi dari proses manajemen pemasaran. Seleksi pasar, atau segmen pasar, dan alokasi anggaran merupakan bagian dari fungsi lingkungan pasar. Bagaimana tugas pemasaran dilaksanakan juga dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya, kemampuan untuk melakukan riset pemasaran, memikul tanggung jawab atau melakukan tipe tertentu dari promosi, penyimpanan dan pengiriman barang, dan penyediaan pelayanan sesudah penjualan merupakan bagian dari fungsi infrastruktur pemasaran negara yang bersangkutan, tingkat perkembangan ekonomi dan praktek bisnis.
Karakteristik Perusahaan
Tugas manajemen pemasaran luar negeri juga dipe-ngaruhi oleh keputusan perusahaan seperti pentingnya strategi dari pasar luar negeri, posisi pasar yang akan diperoleh dan bentuk kehadiran yang diinginkan. Jika pasar luar negeri adalah penting, maka manajemen harus menaruh perhatian yang lebih serius, melakukan alokasi lebih banyak sumber-sumber. Dengan demikian, luas dan dalamnya produk yang ditawarkan mungkin akan lebih besar dalam pasaran yang penting. Di samping itu, ruang lingkup aktivitas pemasaran yang dilakukan secara lokal, seperti riset pemasaran, pengembangan produk, dan aktivitas sesudah penjualan, akan cenderung lebih luas dalam pasaran ini. Pasar luar negeri yang kurang penting dan lebih kecil mungkin dilayani dan dilakukan oleh para agen atau para distributor yang independen. Dukungan pemasaran seperti pelayanan sesudah penjualan mungkin disediakan dan dilakukan oleh salah satu subsidiari atau kantor regional yang lebih besar. Contohnya, IBM di Yugoslavia, diwakili oleh distributor yang dioperasi oleh negara/pemerintah, didukung oleh subsidiari IBM Austria.


III.             Manajemen Pemasaran Global
Dalam dunia dewasa ini, manajemen pemasaran global telah menjadi semakin penting di dalam perusahaan global dan modern. Tidak ada perusahaan yang bersaing secara regional atau seluruh dunia dapat sanggup melakukan strategi pemasaran yang hanya berdasarkan pada potensi atau karakteristik nasional. Untuk berhasil dalam situasi ini, usaha pemasaran harus memperhatikan dan mempertimbangkan aspek global dari usaha pemasaran perusahaan dan para pesaingnya. Perusahaan harus mengembangkan karakteristik dimana, dibandingkan dengan para pesaing nasional, regional, da global, menghasilkan keuntungan dalam pasar tersebut. Sumber-sumber pemasaran harus juga secara efektif dialokasikan sesuai dengan sasaran-sasaran strategi jangka pendek dan jangka panjang.
Yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan keunggulan bersaing ini adalah pembentukan suatu proses manajemen pemasaran global yang mampu melakukan koordinasi, integrasi, dan pengendalian usaha pemasaran perusahaan untuk menjamin bahwa semuanya memberikan kontribusi pada tujuan dan sasaran strategis korporat. Perusahaan global berusaha meningkatkan pentingnya melakukan sentralisasi beberapa bagian dari proses manajemen pemasaran dan melakukan desentralisasi pada bagian yang lain, contohnya, pada banyak perusahaan, desain dan pengembangan produk disentralisasi atau dipusatkan pada kantor pusat perusahaan, dimana penetapan harga, periklanan dan promosi, dan keputusan distribusi mungkin diserahkan kepada manajer pemasaran lokal. Keputusan untuk melakukan sentralisasi atau desentralisasi aktivitas bauran pemasaran ini tergantung pada struktur persaingan dari industri perusahaan tersebut, kategori produk yang dibuat, dan struktur dan karakteristik dari pasar tersebut.
Di samping tanggung jawab strategi pemasaran, manajemen pemasaran global juga bertanggungjawab untuk pengembangan dan pemeliharaan keuntungan bersaing keseluruhan perusahaan di dalam semua pasarannya (domestik dan luar negeri), seperti merek dagang, nama perusahaan, skala ekonomis, prosedur pemasaran, dan pengalaman pasar di luar negeri. Selanjutnya, karena berkembangnya kecenderungan bagi perusahaan global untuk mengembangkan proses manajemen pemasaran global, program pemasaran lokal semakin melakukan adaptasi terhadap standardisasi pokok yang menekankan keuntungan perusahaan. Juga terdapat kecenderungan mempergunakan praktek-praktek pemasaran yang distandardisasi.



Kesimpulan
Para praktisi atau manager pemasaran pada saat ini harus berusaha untuk memasuki pasar global, sebab tidak cukup hanya dengan bermain di arena pasar domestik saja. Hal-hal yang perla diperhatikan adalah adanya upaya market extension orientation melalui : multidomestic market orientation dan global market orientation. Jadi Manajemen Pemasaran Global adalah bertanggungjawab untuk (1) berusaha memperoleh integrasi dan sinergi di antara aktivitas-aktivitas pemasaran domestik, luar negeri, dan internasionalisasi perusahaan, (2) mempertahankan sasaran strategi dari usaha pemasaran keseluruhan perusahaan, dan (3) pengembangan dan pemeliharaan keuntungan bersaing yang memperkuat usaha pemasaran global perusahaan.

Kasus
Dengan kapasitas produksi sebesar 27,7  juta ton di tahun 2013, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, menjadi salah satu industri semen paling terkemuka di Indonesia. Sejak menjadi strategic holding group di Januari 2013, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, semakin mengkukuhkan posisinya dalam industri persemenan baik didalam negeri maupun luar negeri. Penggabungan beberapa opco yakni, Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa dan Thanglong Cement Vietnam masih membutuhkan banyak koordinasi strategis untuk meningkatkan kapabilitas holding group secara keseluruhan. Akselerasi koordinasi strategis antar opco di berbagai divisi semakin memperkokoh langkah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di tahun-tahun berikutnya untuk menguasai pasar semen di Asia .
Menghadapi persaingan yang makin meningkat serta keterbatasan kapasitas produksi, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, secara konsisten mengutamakan penerapan strategi revenue management dan aktivitas sinergi pemasaran yang intensif. Sebagai tambahan, perseroan akan membangun dua pabrik yang berlokasi di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung di Sumatera Barat. Dua pabrik tersebut akan menambah kapasitas holding group hingga 3 juta ton/tahun di akhir tahun 2016. Kapasitas produksi pabrik Rembang dan Indarung di targetkan untuk meningkatkan market share  di Myanmar dan Bangladesh. Selain pendirian dua pabrik di dalam negeri, PT Semen Indonesia (Persero),Tbk berencana kembali melakukan investasi di Asia tenggara, yakni di Burma, Myanmar guna menyaingi Siam Cement Thailand.

Solusi
1.      Fleksibilitas dalam merespon pesaing di berbagai negara dan pasar.
Perusaahaan harus fleksibel dalam merespon pesaing untuk memenangkan persaingan bisnis semen diIndonesia dan diAsia. Masih rendahnya nilai cement consumption per capita Indonesia sebesar 223 kg/kapita menjadi tawaran menggiurkan bagi industri semen asing untuk berinvestasi di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Sebut saja beberapa pemain semen ternama di dunia seperti Holcim dari Swiss , Siam Cement Thailand, Semen dari Cina dan Lafarge dari Prancis telah siap menambah investasinya untuk tahun 2014 dengan mendirikan pabrik semen berkapasitas 1 – 3 juta ton/tahun. Ini adalah respon dari PT. Semen Indonesia Tbk yang flexsible dalam merespon pesaing – pesaingnya.
2.      Kemampuan untuk merespon perubahan yang terjadi disuatu negara pada satu negara lain, atau satu wilayah dalam satu negara lain.
Perusahaan harus memiliki SAP dengan project system yang mampu mengintergrasikan keseluruhan proses perencanaan project, pengerjaan dan kontrol yang akan menyebabkan suatu perubahan dan masalah yang terjadi disuatu negara dapat dengan mudah diatasi. Karena perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul yang lainnya bila informasi yang diubah berkaitan dengan modul tersebut. Data akan terupdate secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem. Hal ini yang dikenal dengan istilah “real-time processing”.
3.      Kemampuan untuk manyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
Ketika kebutuhan dunia beranjak naik atau turun atas permintaan barang atau jasa dengan memiliki koordinasi yang baik, maka sebuah perusahaan akan secara terstruktur menganalisis dan merespon kebutuhan pasar. PT. Semen Indonesia Tbk yang memiliki sistem informasi yang baik akan membaca dan menganalisa kebutuhan pasar dunia dengan kelebihan yang dimiliki SAP yaitu salah satu modulnya yang berkaitan dengan hal production planning, PP-Production Planning yang  membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.
4.      Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antar unit di berbagai negara.
Perusahaan harus memiliki wawasan yang luas untuk berbagi pengetahuan tentang manajemen global antar negara.
5.      Mengurangi biaya operasional secara keseluruhan.
Biaya operasional yang tinggi tentu saja akan memberatkan perusahaan dengan segala proses manajemen perusahaan tersebut. dengan koordinasi secara sistem informasi yang terstruktur dan komperhensif akan menghemat operasional, mengurangi tatap muka langsung dan bertemu dalam virtual antar muka jelas akan menguntungkan untuk perusahaan dan dapat menghemat biaya operasional.
6.      Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk dan juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan secara global.

Sumber:

Pearce, John A dan Richard B. Robinson, Jr. 2008.Manajemen Strategis-Formulasi, Implementasi.Jakarta: Salemba Empat.
https://books.google.co.id/books?id=GopP6S9Mt8QC&pg=PA176&dq=manajemen+pemasaran+global&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwighK6FheLdAhVEQY8KHeCMBR8Q6AEILTAB#v=onepage&q=manajemen%20pemasaran%20global&f=false