MANAJEMEN
PEMASARAN GLOBAL
(MATERI, PERMASALAHAN DAN SOLUSI)
Disusun Oleh:
Nama / NPM :
Faezal Kukuh Nugraha / 12215364
Kelas :
4EA27
Mata Kuliah :
Manajemen Pemasaran Global
Dosen :
Wigiyanti
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2018
Manajemen Pemasaran Global
Salah
satu perbedaan antara manajemen pemasaran global dan domestik adalah bahwa yang
pertama menangani banyak masalah dan isu yang unik dalam melakukan bisnis di
antara dan di dalam negara-negara asing. Masalah dan isu ini sering memerlukan
perubahan dalam aplikasi konsep, prinsip, dan alat pemasaran yang dipergunakan
di dalam pasar dalam negeri, sebelum mereka dapat dipergunakan di dalam pasaran
luar negeri. Mereka juga memerlukan manajer pemasaran untuk melakukan
koordinasi tugas yang tidak dialami atau dihadapi secara domestik dan melakukan
pendekatan yang baru dan luar biasa.
Masalah
dan isu yang unik ini menyebabkan dan memerlukan sejumlah aktivitas pemasaran
yang dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Manajemen
Pemasaran Internasional (International Marketing Management)
2. Manajemen
Pemasaran Luar Negeri (Foreign Marketing Management), dan
3. Manajemen
Pemasaran Global (Global Marketing Management).
Meskipun
perbedaan yang kita lakukan mengenai tiga kelompok aktivitas pemasaran ini
tidak biasanya dijumpai di dalam praktek, dan istilah-istilah tersebut
dipergunakan secara berbeda oleh pihak lain, tetapi ini akan membantu
mengembangkan suatu pemahaman yang lebih baik mengenai lingkup dan kompleksitas
dari pemasaran global.
Pertama,
perkembangan dan pemeliharaan hubungan-hubungan pertukaran yang menguntungkan
dalam pasaran luar negeri memerlukan suatu perusahaan secara langsung (atau
melalui perantara) melintasi perbatasan nasional. Manajemen menge-nai aktivitas
pemasaran yang berhubungan dengan pelintasan perbatasan nasional adalah
“manajemen pemasaran internasional”.
Kedua,
pemasaran perusahaan dalam satu atau lebih negara asing berhadapan dengan
pasaran yang mungkin sangat berbeda dalam karakteristik dan kondisi pasar
mereka dari perusahaan dalam negeri sendiri. Manajemen dari aktivitas pemasaran
yang berhubungan dengan pemasaran pada negara-negara lain adalah “manajemen
pemasaran luar negeri”.
Ketiga,
usaha pemasaran luar negeri dan internasional dari suatu perusahaan global
harus diselaraskan sehingga semuanya konsisten dengan, bersifat mendukung, dan
berkontribusi pada tujuan dan sasaran perusahaan keseluruhan. Manajemen dari
aktivitas pemasaran yang berhubungan dengan usaha untuk menyelaraskan aktivitas
pemasaran luar negeri dan internasional suatu perusahaan adalah “manajemen
pemasaran global”.
I.
Manajemen Pemasaran Internasional
Pemasaran
internasional secara spesifik berhubungan dengan perbedaan-perbedaan yang
mempengaruhi usaha pemasaran karena suatu perusahaan, melibatkan diri dalam kegiatan
ekspor atau pemasaran luar negeri, dan harus melintasi perbatasan nasional dan
menangani sejumlah kondisi lingkungan yang berbeda. Pemasaran internasional
terdiri dari semua aktivitas yang memudahkan dan memperlancar dan
keputusan-keputusan yang memungkinkan perusahaan memasarkan di dalam dan di
antara negara-negara asing. Manajemen mengenai aktivitas kemudahan dan
kelancaran ini adalah manajemen pemasaran internasional.
Manajemen
pemasaran internasional adalah bertanggungjawab pada penciptaan, implementasi,
pemeliharaan, dan pengendalian dari semua aktivitas yang diperlukan suatu
perusahaan untuk (1) melintasi perbatasan nasional, (2) mendukung aktivitas
pemasaran luar negeri, dan (3) menilai performans pemasaran luar negeri.
Ini
berarti diperlukan tiga tipe kemampuan pemasaran internasional sebagai berikut
:
1. Kemampuan untuk
menangani rintangan yang dilakukan oleh pemerintah-peme-rintah yang menghalangi
kebebasan aliran barang-barang dan jasa-jasa melintasi perbatasan mereka.
2. Kemampuan untuk
menangani perbedaan-perbedaan yang biasanya terjadi sewaktu melakukan ekspor
ke, atau beroperasi pada dua atau lebih negeri asing.
3. Kemampuan untuk
mendukung dan menilai usaha pemasaran luar negeri atau ekspor. Seberapa besar
kemampuan “kemudahan” dan “kelancaran” ini diperlukan, dan bagaimana mereka
dikembangkan dan disusun, sangat tergantung pada keterlibatan perusahaan dalam
kegiatan ekspor atau pemasaran luar negeri dan pentingnya keterlibatan ini
berdasarkan negara atau kawasan. Beberapa kemampuan ini dapat diperoleh atau
dibeli dengan pihak lain, beberapa kemampuan yang lain harus dikembangkan
secara internal. Di samping itu, beberapa kemung-kinan berada pada kantor pusat
perusahaan, beberapa berada pada tingkat regional, dan beberapa pada tingkat afiliasi
atau cabang perusahaan luar negeri.
Kemampuan Untuk Melintasi Perbatasan Nasional
Meskipun
banyak kemampuan diperlukan agar secara efisien dan efektif melintasi
perbatasan nasional, kita hanya akan membahas mengenai (1) penanganan peraturan
pemerintah, dan (2) penanganan pembatasan pasar spesial.
Penanganan
Peraturan Pemerintah. Melintasi perbatasan nasional perlu mematuhi persyaratan
dan peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah yang membatasi, atau
merintangi aliran bebas barang-barang dan jasa-jasa, orang, dan faktor-faktor
produksi. Rintangan ini termasuk tarif dan kuota dan perlu mematuhi
rintangan-rintangan nontarif seperti standar keamanan dan kesehatan, standar
produksi, dan pengendalian valuta asing. Biasanya dokumen-dokumen spesial
mungkin diperlukan seperti lisensi ekspor dan impor, visa dan izin kerja.
Karena
terdapat bermacam-macam dan banyak persyaratan dan peraturan dikenakan dan
ditetapkan oleh negara-negara, bantuan khusus sering diperlukan. Dengan
demikian, banyak perusahaan yang mendirikan unit-unit pemasaran untuk membantu
usaha luar negeri mereka. Unit-unit ini mempunyai tugas untuk menasihati dan
membimbing cabang perusahaan luar negeri mengenai persyaratan dan peraturan
yang harus dipenuhi, menyediakan dokumentasi yang benar, pengiriman barang dan
input yang lain dengan waktu yang tepat, pengurusan pembayaran tarif dan
pemenuhan rintangan-rintangan nontarif.
Mereka
mungkin juga harus bertanggungjawab dan menjamin bahwa produk-produk memenuhi
standar lokal. Perusahaan lain mungkin menyewa jasa-jasa spesialis dari luar
seperti Forwarding Agent (perusahaan yang menerima dan mengirimkan barang
kepada pihak ketiga), bank-bank, dan perusahaan manajemen ekspor.
Penanganan
Pembatasan Pasar Spesial. Kadang-kadang, negara-negara menerapkan larangan
aliran modal dan impor untuk mengurangi defisit perdagangan, terkurasnya cadangan
valuta asing seperti Brazil, Meksiko, dan negara-negara hutang lainnya, untuk
memenuhi persyaratan pinjaman dari Dana Moneter Internasional. Contohnya, pada
tahun 1984, Pemerintah Columbia mengenakan larangan total terhadap impor,
larangan ini sebaliknya mempengaruhi usaha-usaha pemasaran lokal dari beberapa
perusahaan Amerika Serikat seperti Colgate dan Quaker Oats. Colgate-Palmolive
mampu mengalihkan kepada para pensuplai lokal bagi banyak input yang
diperlukan, melanjutkan operasi dengan tingkat yang lebih rendah. Quaker Oats
tidak mampu membeli gandum secara lokal, terpaksa harus menutup operasinya
beberapa waktu, sambil menunggu dicabutnya larangan tersebut. Pada waktu yang
sama, perusahaan berusaha mencari tipe produk lain yang potensial yang dapat
dibuat dari bahan makanan yang dapat dibeli secara lokal.
Setiap
perusahaan yang terpengaruh oleh pembatasan tersebut harus dapat menemukan
solusi dalam menghadapi perubahan yang mendadak dalam lingkungan lokal
tersebut. Perubahan bukanlah hal yang luar biasa atau aneh, terutama pada
negara-negara yang mengalami masalah ekonomi dan politik. Karena perubahan
tersebut secara tidak menguntungkan mempengaruhi cara operasi dan usaha
pemasaran perusahaan. Fleksibilitas dan kreativitas biasanya diperlukan dalam
inovasi produk, sumber-sumber input, penetapan harga, dan pengiriman barang.
Kemampuan Menangani Perbedaan
Nasional
Pemasaran
luar negeri (foreign marketing) biasanya beroperasi atau bekerja dalam bahasa
asing, dalam zona waktu yang berbeda, dan mata uang yang berbeda dengan tingkat
pertukaran yang mungkin sering berubah dengan mata uang dalam negeri. Kita akan
membahas masalah ini dalam hubungannya dengan perbedaan-perbedaan nasional
dalam hal (1) penanganan masalah komunikasi dan (2) penanganan mata uang asing
atau alat pembayaran luar negeri.
Penanganan
Masalah Komunikasi. Masalah perbedaan bahasa dan zona waktu yang berbeda
mempengaruhi kemampuan perusahaan dan cabang perusahaannya di luar negeri atau
distributornya berkomunikasi satu sama lain. Penerjemah dan orang yang
menguasai kondisi lokal biasanya diperlukan untuk menghindari kesulitan yang
mungkin timbul. Contohnya, copy periklanan, bahan-bahan promosi penjualan, buku
pedoman pemeliharaan dan perbaikan, dan banyak dokumen lainnya yang berhu-bungan
dengan pemasaran mungkin perlu diterjemahkan ke dalam bahasa lokal. Prosedur
dan kebijakan perusahaan seperti bantuan perencanaan untuk administrasi
pemasaran strategi, riset pemasaran, dan hubungan dengan lembaga pemerintah dan
para pensuplai mungkin juga perlu diterjemahkan ke dalam atau dari bahasa
lokal. Di samping itu, komunikasi langsung di antara negara-negara biasanya
tidaklah mudah. Pengiriman surat-surat, meskipun dikirim lewat udara,
kadang-kadang perlu waktu berhari-hari, biasanya berminggu-minggu, dan hubungan
telepon kadang-kadang perlu waktu berjam-jam dan kualitas yang jelek.
Penanganan
Alat Pembayaran atau Mata Uang Asing. Masalah perbedaan alat pembayaran dan
fluktuasi tingkat pertukaran biasanya ditangani oleh bagian atau fungsi keuangan.
Tetapi masalah ini tetap menjadi tanggung jawab dari personil pemasaran untuk
memahami implikasi tersebut bahwa perbedaan dan fluktuasi ini mungkin terjadi
pada usaha pemasaran luar negeri. Jadi perbedaan alat pembayaran dapat
mempengaruhi hal-hal seperti anggaran pemasaran luar negeri, penetapan harga
dan evaluasi performans.
Dukungan dan Evaluasi Terhadap
Usaha Pemasaran Luar Negeri
Di
samping menangani rintangan-rintangan lintasan perbatasan dan perbedaan
nasional dalam bahasa, mata uang, dan waktu, pemasaran internasional memerlukan
adanya bantuan usaha pemasaran luar negeri dan melakukan evaluasi terhadap
performansnya. Aktivitas ini dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu (1)
transportasi dan in-transit warehousing (pindah muat dalam pergudangan), (2)
dukungan atau bantuan pemasaran luar negeri, dan (3) anggaran dan evaluasi
performans.
Transportasi
dan in-transit warehousing. Semua aktivitas yang diperlukan untuk mempermudah
dan mempercepat aliran barang-barang fisik adalah tanggung jawab manajemen
pemasaran internasional. Ini biasanya dilakukan dengan cara menyewa atau
mempergunakan agen-agen seperti forward freighters, khususnya jika perusahaan
tersebut tidak berpengalaman dan volume pengiriman yang masih kecil. Perusahaan
besar biasanya mendirikan dan memiliki unit-unit pengangkutan internasional,
yang bertanggung jawab dalam pengapalan, dan pindah muat barang-barang yang
ditujukan pada pasaran luar negeri.
Bantuan
Pemasaran Luar Negeri. Usaha pemasaran luar negeri adalah sangat tergantung
pada sumber-sumber pemasaran, kemampuan, dan pengalaman perusahaan induk dan
cabang-cabangnya di luar negeri. Ini termasuk kegiatan perusahaan yang tersebar
ke seluruh dunia dalam pengembangan dan riset produk, riset pemasaran, dan
sumber-sumber periklanan. Pengalaman yang telah diperoleh perusahaan dari
pemasaran produk-produknya dalam pasaran dalam negeri dan pasaran luar negeri,
mungkin juga berharga dan dapat dialihkan. Adalah tanggung jawab dari manajemen
pemasaran internasional untuk menjamin bahwa sumber-sumber, kemampuan dan
pengalaman ini juga tersedia pada manajemen pemasaran luar negeri. Ini biasanya
memerlukan pembentukan, pemeliharaan, dan pengendalian unit pemasaran khusus
pada tingkat korporat, regional, atau lokal dan kebijakan dan prosedur yang
dirancang untuk mendorong aliran produk, sumber-sumber, dan informasi dalam
bentuk dua arah.
Anggaran
dan Evaluasi Performans. Biasanya, pemasaran luar negeri dilakukan dengan
tujuan dan sasaran yang spesifik, seperti meningkatkan penjualan dan keuntungan,
untuk memperoleh skala ekonomis, untuk mengimbangi tidak teraturnya atau tidak
tetapnya permintaan pasar dalam negeri yang sangat mempengaruhi pemanfaatan
kapasitas produksi, dan untuk melawan gerakan yang dilakukan oleh pesaing
utama. Untuk mencapai satu atau lebih sasaran-sasaran ini, perusahaan harus
memperoleh posisi pasar yang telah ditetapkan sebelumnya, atau bagian pasar
dalam satu atau lebih pasaran luar negeri. Ini tentu memerlukan keuangan atau
dana, manajemen waktu, dan sumber-sumber lainnya. Dan merupakan tanggung jawab
manajemen pemasaran internasional untuk berpartisipasi dalam persiapan anggaran
dan alokasi dan menilai usaha-usaha individu dari manajemen pemasaran luar
negeri.
II.
Manajemen Pemasaran Luar Negeri
Pemasaran
luar negeri (foreign marketing) adalah pemasaran pada suatu negara selain
pemasaran dalam negeri dari perusahaan yang bersangkutan. Seperti jika suatu
perusahaan Indonesia yang melakukan pemasaran pada negara Jepang, Perancis,
atau Amerika Serikat. Atau perusahaan dari Jerman yang melakukan pemasaran di
Indonesia. Pemasaran domestik adalah pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan
di dalam nege-rinya sendiri, seperti jika perusahaan Indonesia melakukan
pemasaran di wilayah Indonesia, atau perusahaan Jepang melakukan pemasaran di
Jepang. Manajemen dari usaha pemasaran pada negara asing atau luar negeri
adalah manajemen pemasaran luar negeri. Jadi manajemen pemasaran luar negeri
(foreign marketing management) adalah tanggung jawab untuk pembentukan,
implementasi, dan pe-ngendalian strategi pemasaran dan manajemen proses
pemasaran di dalam suatu negara selain negara asal dari perusahaan untuk
mencapai tujuan korporat dan bisnis dalam negara tersebut.
Manajemen
pemasaran luar negeri lebih sulit dan rumit daripada manajemen pemasaran
domestik dengan dua alasan. Pertama, lingkungan bersaing dari negara asing dan
karakteristik pasarnya mungkin berbeda dengan pasar dalam negeri. Dengan
demikian, perusahaan mungkin tidak menguasai pasaran luar negeri dan lingkungan
pemasaran mereka. Kedua, aspek operasi dari aktivitas pemasaran, seperti luas
dan dalamnya produk yang ditawarkan dan tersedianya badan atau agen periklanan
dan riset pemasaran, mungkin juga membedakannya dari pemasaran dalam negeri.
Karakteristik pasar dan lingkungan
luar negeri
Perbedaan
utama di antara negara-negara dapat terjadi dalam dimensi ekonomi, daya saing,
teknologi, politik, dan kultural. Perbedaan ini mempengaruhi keadaan permintaan
di dalam pasar dan cara pasar target menanggapi berbagai elemen dari bauran
pemasaran. Perbedaan dalam dimensi lingkungan dari suatu negara juga
mempengaruhi lingkup dan isi dari proses manajemen pemasaran. Seleksi pasar,
atau segmen pasar, dan alokasi anggaran merupakan bagian dari fungsi lingkungan
pasar. Bagaimana tugas pemasaran dilaksanakan juga dipengaruhi oleh lingkungan.
Contohnya, kemampuan untuk melakukan riset pemasaran, memikul tanggung jawab
atau melakukan tipe tertentu dari promosi, penyimpanan dan pengiriman barang,
dan penyediaan pelayanan sesudah penjualan merupakan bagian dari fungsi
infrastruktur pemasaran negara yang bersangkutan, tingkat perkembangan ekonomi
dan praktek bisnis.
Karakteristik Perusahaan
Tugas
manajemen pemasaran luar negeri juga dipe-ngaruhi oleh keputusan perusahaan
seperti pentingnya strategi dari pasar luar negeri, posisi pasar yang akan
diperoleh dan bentuk kehadiran yang diinginkan. Jika pasar luar negeri adalah
penting, maka manajemen harus menaruh perhatian yang lebih serius, melakukan
alokasi lebih banyak sumber-sumber. Dengan demikian, luas dan dalamnya produk
yang ditawarkan mungkin akan lebih besar dalam pasaran yang penting. Di samping
itu, ruang lingkup aktivitas pemasaran yang dilakukan secara lokal, seperti
riset pemasaran, pengembangan produk, dan aktivitas sesudah penjualan, akan cenderung
lebih luas dalam pasaran ini. Pasar luar negeri yang kurang penting dan lebih
kecil mungkin dilayani dan dilakukan oleh para agen atau para distributor yang
independen. Dukungan pemasaran seperti pelayanan sesudah penjualan mungkin
disediakan dan dilakukan oleh salah satu subsidiari atau kantor regional yang
lebih besar. Contohnya, IBM di Yugoslavia, diwakili oleh distributor yang
dioperasi oleh negara/pemerintah, didukung oleh subsidiari IBM Austria.
III.
Manajemen Pemasaran Global
Dalam dunia dewasa ini,
manajemen pemasaran global telah menjadi semakin penting di dalam perusahaan
global dan modern. Tidak ada perusahaan yang bersaing secara regional atau
seluruh dunia dapat sanggup melakukan strategi pemasaran yang hanya berdasarkan
pada potensi atau karakteristik nasional. Untuk berhasil dalam situasi ini,
usaha pemasaran harus memperhatikan dan mempertimbangkan aspek global dari
usaha pemasaran perusahaan dan para pesaingnya. Perusahaan harus mengembangkan
karakteristik dimana, dibandingkan dengan para pesaing nasional, regional, da
global, menghasilkan keuntungan dalam pasar tersebut. Sumber-sumber pemasaran
harus juga secara efektif dialokasikan sesuai dengan sasaran-sasaran strategi
jangka pendek dan jangka panjang.
Yang harus dipertimbangkan
dalam pengembangan keunggulan bersaing ini adalah pembentukan suatu proses
manajemen pemasaran global yang mampu melakukan koordinasi, integrasi, dan
pengendalian usaha pemasaran perusahaan untuk menjamin bahwa semuanya
memberikan kontribusi pada tujuan dan sasaran strategis korporat. Perusahaan
global berusaha meningkatkan pentingnya melakukan sentralisasi beberapa bagian
dari proses manajemen pemasaran dan melakukan desentralisasi pada bagian yang
lain, contohnya, pada banyak perusahaan, desain dan pengembangan produk
disentralisasi atau dipusatkan pada kantor pusat perusahaan, dimana penetapan
harga, periklanan dan promosi, dan keputusan distribusi mungkin diserahkan
kepada manajer pemasaran lokal. Keputusan untuk melakukan sentralisasi atau
desentralisasi aktivitas bauran pemasaran ini tergantung pada struktur
persaingan dari industri perusahaan tersebut, kategori produk yang dibuat, dan
struktur dan karakteristik dari pasar tersebut.
Di samping tanggung
jawab strategi pemasaran, manajemen pemasaran global juga bertanggungjawab
untuk pengembangan dan pemeliharaan keuntungan bersaing keseluruhan perusahaan
di dalam semua pasarannya (domestik dan luar negeri), seperti merek dagang,
nama perusahaan, skala ekonomis, prosedur pemasaran, dan pengalaman pasar di
luar negeri. Selanjutnya, karena berkembangnya kecenderungan bagi perusahaan
global untuk mengembangkan proses manajemen pemasaran global, program pemasaran
lokal semakin melakukan adaptasi terhadap standardisasi pokok yang menekankan
keuntungan perusahaan. Juga terdapat kecenderungan mempergunakan
praktek-praktek pemasaran yang distandardisasi.
Kesimpulan
Para
praktisi atau manager pemasaran pada saat ini harus berusaha untuk memasuki
pasar global, sebab tidak cukup hanya dengan bermain di arena pasar domestik
saja. Hal-hal yang perla diperhatikan adalah adanya upaya market extension
orientation melalui : multidomestic market orientation dan global market
orientation. Jadi Manajemen Pemasaran Global adalah bertanggungjawab untuk (1)
berusaha memperoleh integrasi dan sinergi di antara aktivitas-aktivitas
pemasaran domestik, luar negeri, dan internasionalisasi perusahaan, (2)
mempertahankan sasaran strategi dari usaha pemasaran keseluruhan perusahaan,
dan (3) pengembangan dan pemeliharaan keuntungan bersaing yang memperkuat usaha
pemasaran global perusahaan.
Kasus
Dengan
kapasitas produksi sebesar 27,7 juta ton di tahun 2013, PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk, menjadi salah satu industri semen paling terkemuka di
Indonesia. Sejak menjadi strategic holding group di Januari 2013, PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk, semakin mengkukuhkan posisinya dalam industri
persemenan baik didalam negeri maupun luar negeri. Penggabungan beberapa opco
yakni, Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa dan Thanglong Cement Vietnam
masih membutuhkan banyak koordinasi strategis untuk meningkatkan kapabilitas
holding group secara keseluruhan. Akselerasi koordinasi strategis antar opco di
berbagai divisi semakin memperkokoh langkah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di
tahun-tahun berikutnya untuk menguasai pasar semen di Asia .
Menghadapi
persaingan yang makin meningkat serta keterbatasan kapasitas produksi, PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk, secara konsisten mengutamakan penerapan strategi
revenue management dan aktivitas sinergi pemasaran yang intensif. Sebagai
tambahan, perseroan akan membangun dua pabrik yang berlokasi di Rembang, Jawa
Tengah dan Indarung di Sumatera Barat. Dua pabrik tersebut akan menambah
kapasitas holding group hingga 3 juta ton/tahun di akhir tahun 2016. Kapasitas
produksi pabrik Rembang dan Indarung di targetkan untuk meningkatkan market
share di Myanmar dan Bangladesh. Selain pendirian dua pabrik di dalam
negeri, PT Semen Indonesia (Persero),Tbk berencana kembali melakukan investasi
di Asia tenggara, yakni di Burma, Myanmar guna menyaingi Siam Cement Thailand.
Solusi
1.
Fleksibilitas
dalam merespon pesaing di berbagai negara dan pasar.
Perusaahaan
harus fleksibel dalam merespon pesaing untuk memenangkan persaingan bisnis
semen diIndonesia dan diAsia. Masih rendahnya nilai cement consumption per
capita Indonesia sebesar 223 kg/kapita menjadi tawaran menggiurkan bagi
industri semen asing untuk berinvestasi di Indonesia dalam beberapa tahun ke
depan. Sebut saja beberapa pemain semen ternama di dunia seperti Holcim dari
Swiss , Siam Cement Thailand, Semen
dari Cina dan Lafarge dari Prancis
telah siap menambah investasinya untuk tahun 2014 dengan mendirikan pabrik
semen berkapasitas 1 – 3 juta ton/tahun. Ini adalah respon dari PT. Semen
Indonesia Tbk yang flexsible dalam
merespon pesaing – pesaingnya.
2.
Kemampuan untuk
merespon perubahan yang terjadi disuatu negara pada satu negara lain, atau satu
wilayah dalam satu negara lain.
Perusahaan
harus memiliki SAP dengan project system
yang mampu mengintergrasikan keseluruhan proses perencanaan project, pengerjaan dan kontrol yang
akan menyebabkan suatu perubahan dan masalah yang terjadi disuatu negara dapat
dengan mudah diatasi. Karena perubahan yang dilakukan pada
satu modul secara otomatis akan mengupdate modul yang lainnya bila informasi
yang diubah berkaitan dengan modul tersebut. Data akan terupdate secara
langsung begitu user menginput data ke dalam sistem. Hal ini yang dikenal
dengan istilah “real-time processing”.
3.
Kemampuan untuk
manyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
Ketika kebutuhan dunia
beranjak naik atau turun atas permintaan barang atau jasa dengan memiliki
koordinasi yang baik, maka sebuah perusahaan akan secara terstruktur
menganalisis dan merespon kebutuhan pasar. PT. Semen Indonesia Tbk yang
memiliki sistem informasi yang baik akan membaca dan menganalisa kebutuhan
pasar dunia dengan kelebihan yang dimiliki SAP yaitu salah satu modulnya yang
berkaitan dengan hal production planning, PP-Production Planning yang
membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi
(manufacturing) suatu perusahaan.
4.
Kemampuan untuk
berbagi pengetahuan antar unit di berbagai negara.
Perusahaan harus
memiliki wawasan yang luas untuk berbagi pengetahuan tentang manajemen global
antar negara.
5.
Mengurangi biaya
operasional secara keseluruhan.
Biaya
operasional yang tinggi tentu saja akan memberatkan perusahaan dengan segala
proses manajemen perusahaan tersebut. dengan koordinasi secara sistem informasi
yang
terstruktur dan komperhensif akan menghemat operasional, mengurangi tatap muka
langsung dan bertemu dalam virtual antar muka jelas akan menguntungkan untuk
perusahaan dan dapat menghemat biaya operasional.
6.
Kemampuan untuk
meraih dan mempertahankan keragaman produk dan juga bagaimana produk diproduksi
dan didistribusikan secara global.
Sumber:
Pearce, John A dan
Richard B. Robinson, Jr. 2008.Manajemen Strategis-Formulasi,
Implementasi.Jakarta: Salemba Empat.
https://books.google.co.id/books?id=GopP6S9Mt8QC&pg=PA176&dq=manajemen+pemasaran+global&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwighK6FheLdAhVEQY8KHeCMBR8Q6AEILTAB#v=onepage&q=manajemen%20pemasaran%20global&f=false

Tidak ada komentar:
Posting Komentar