Kamis, 25 Oktober 2018

Produk Industri Perusahaan Tbk. PT. Adhi Karya Tbk.


MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL
(PRODUK INDUSTRI PERUSAHAAN Tbk)



Disusun Oleh:

Nama / NPM                        : Faezal Kukuh Nugraha / 12215364
Kelas                                    : 4EA27
Mata Kuliah                   : Manajemen Pemasaran Global
Dosen                             : Wigiyanti





JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2018


I.                   Sejarah PT. Adhi Karya Tbk.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi di Indonesia. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1960ini bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini awalnya bernama rchitecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn,Reyerse en de Vries N.V. (Associatie N.V.) saat kepemilikikannya masih berada di bawah pimpinan negara Belanda. Namun sejak tanggal 11 Maret 1960, perusahaan dinasionalisasi dengan tujuan untuk memacu pembangunan infrastruktur diIndonesia. Bisnisnya termasuk layanan konstruksi, EPC, investasi infrastruktur, properti, dan real estate.
Terhitung sejak tanggal 1 Juni 1974, ADHI menjadi Perseroan Terbatas, berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia.Perusahaan ini merupakan perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar diBursa Efek Indonesia (d.h. Bursa Efek Jakarta) sejak 18 Maret 2004, dimana pada akhir tahun 2003 negara Republik Indonesia telah melepas 49%kepemilikan sahamnya kepada masyarakat melalui mekanisme Initial PublicOffering (IPO).
Selain bergerak di bidang konstruksi, perusahaan juga bergerak di bidang terkait seperti bisnis EPC, dan Investasi untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan kekuatan perusahaan di tengah tekanan persaingandan perang harga pada tahun 2006. Dengan tagline-nya, “BeyondConstruction”, perusahaan ingin menggambarkan motivasinya untuk bergerak ke bisnis lain yang terkait dengan core business perusahaan. ADHI juga telah merambah dunia Internasional di negara-negara Asia Tenggara.
Dalam kegiatan operasionalnya, ADHI didukung oleh delapan divisi operasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri di samping anak-anak perusahaannya. Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi salah satu Perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara dengan melakukan kinerja berdasarkan atas peningkatan corporate value secara incorporated, melakukan proses pembelajaran (learning) dalam mencapai pertumbuhan (peningkatan corporate value), proaktif dalam melaksanakan lima lini bisnis secara profesional, governance, mendukung pertumbuhan perusahaan, dan dapat menerapkan Corporate Culture yang simple tapi membumi/ dilaksanakan (down to earth), serta ikut berpartisipasi aktif dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Corporate Social Responsibility (CSR) seiring pertumbuhan perusahaan.
ADHI telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaankonstruksi terkemuka di Asia Tenggara melalui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan proyek konstruksi yang sudah dijalankan. Keberhasilan usaha yang sudah diraih ADHI bukan berarti tanpa dukungan dan peran serta masyarakat, untuk itu ADHI berperan aktif dalam mengembangkan program CSR serta Program Kemitraan & Bina Lingkungan Perseroan.

II.                Visi dan Misi PT. Adhi Karya Tbk.
Visi merupakan pandangan jauh tentang suatu perusahaan ataupun lembaga dan lain-lain, visi juga dapat di artikan sebagai tujuan perusahaan atau lembaga dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya tersebut pada masa yang akan datang atau masa depan.
Misi merupakan penyebab dan visi adalah efek dari penyebab tersebut. Sebuah misi merupakan sesuatu yang harus dicapai, sedangkan visi merupakan sesuatu yang harus dikejar untuk mencapai apa yang dimaksud dalam misi tersebut. berikut merupakan visi dan misi PT. Adhi Karya yang dapat dilihat dibawah ini.
Visi :
Menjadi Perusahaan Konstruksi Terkemuka di Asia Tenggara.
 Misi
1.      Berkinerja berdasarkan atas peningkatan corporate value secara incorporated.
2.      Melakukan proses pembelajaran (learning) dalam mencapai pertumbuhan (peningkatan corporate value).
3.      Menetapkan corporate culture yang mudah tapi membumi dan mudah untuk dilaksanakan (down to earth)
4.      Proaktif melaksanakan lima lini bisnis secara profesional, governance ,mendukung pertumbuhan perusahaan.
5.      Partisipasi aktif dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan(PKBL) dan Corporate Social Responsibility (CSR) seiring pertumbuhan perusahaan.

III.             Produk PT. Adhi Karya Tbk.
1.      Appartement Grand Dhika City

            Appartement Grand Dhika City terletak pada Kota Bekasi Timur dekat dengan tol timur Bekasi. Jenis pengembangan yang dibuat oleh PT. Adhi Karya Tbk. Ini adalah Apparetement dan komersial dengan masa pengembangan selama 2 tahun terhitung sejak tahun 2012 hingga tahun 2014 dengan luas lahan sekitar 1,62 ha dengan jumlah unit sekitar 850 unit.

2.      Appartement Grand Taman Melati Margonda

            Appartement Grand Taman Melati Margonda terletak pada Kota Depok, jawa barat tepatnya pada jalan margonda raya. Jenis pengembangan yang dibuat oleh PT. Adhi Karya Tbk. Ini adalah Apparetement dan komersial dengan masa pengembangan selama 2 tahun terhitung sejak tahun 2012 hingga tahun 2014 dengan luas lahan sekitar 1,740 m2 dengan jumlah unit sekitar 513 unit.

3.      Gelora Bung Karno

            Gelora bung karno adalah proyek perawatan yang dilakukan oleh PT. Adhi Karya dengan masa pengembangan selama 1 tahun terhitung dari bulan agustus tahun 2017 hingga bulan maret tahun 2018 dengan perawatan dan pengembangan bangunan agar terawat dan masa pakai akan bertambah.
4.      Apron Bandara Kertajati

            Apron Bandara Kertajati teretak pada kota Majalengka, jawa barat. Pengembangan terhadap bandara kertajati terjadi selama 3 tahun terhitung sejak tahun 2016 hingga tahun 2018 dengan luas tanah sekitar 1800 ha.
5.      Appartement Taman Melati Jatinangor

            Appartement Taman Melati Jatinangor terletak pada Kota Tangerang dekat dengan Gelora bung karno. Jenis pengembangan yang dibuat oleh PT. Adhi Karya Tbk. Ini adalah Apparetement dan komersial dengan masa pengembangan selama 3 tahun terhitung sejak tahun 2013 hingga tahun 2015 dengan luas lahan sekitar 4,645 m2 dengan jumlah unit sekitar 758 unit.

IV.             Perkembangan Produk PT. Adhi Karya Tbk.
Perkembangan  produk industri perusahaan Tbk. pada PT. Adhi Karya ini dilakukan dengan terus mengembangan hasil produk dan lebih menepatkan sasaran agar strategi bisnis dapat tetap tumbuh, misalnya seperti pada permasalahan konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk tak ingin terpengaruh prediksi jika sektor ini akan mengalami pelambatan pertumbuhan pada tahun depan. Perusahaan pun memiliki strategi sendiri agar bisnisnya bisa tetap tumbuh di tengah pelemahan ekonomi. Perusahaan mengantisipasinya dengan menerapkan strategi baru yaitu membangun properti lebih dekat dengan pusat-pusat pendidikan seperti Kampus. Strategi pengembangan Adhi di sekitar kampus tersebut yaitu berupa pembangunan apartemen studio (kos-kosan). Hal itu diklaim sudah sesuai dengan kajian tim manajemen perusahaan.

V.                Contoh permasalahan dan solusi
“Masalah komunikasi Bisnis antara PT. Adhi Karya dengan PT. Jakarta Monorail dalam pembangunan Monorail di ibu kota”
Permasalahan:
Mengapa selama ini masalah pembayaran tiang-tiang monorail milik PT. Adhi Karya belum selesai hingga kini. PT. Jakarta Monorail mengklain adanya penggelembungan dana dari PT. Adhi Karya yang sebelumnya tidak dikonfirmasi dahulu. Selain itu PT. Jakarta Monorail membantah bahwa tidak memiliki hutang terhadap PT. Adhi Karya junga mengklaim diantara tiang-tiang monorail ada bangunan stasiun yang sudah terbangun sehingga harganya berubah menjadi 193 miliar.
Padahal, menurut perhitungan jakarta monorail harganya sekitar 130 miliar. Selain itu ada hambatan dalam pembanganan monorail pada perjanjian kerja sama, dalam proses ini ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh PT. Jakarta Monorail yakni aspek teknis aspek hukum pidana dan aspek keuangan. Sebelumnya proyek monorel sempat bermasalah karena masih kurangnya persyaratan dokumen dari PT. Jakarta Monorel yang diminta oleh pemprov.
Nantinya monorel ini akan dibagi menjadi dua jalur, yaitu jalur hijau dan jalur biru. Proyek transportasi public ini ditargetkan rampung pada tahun 2017 mendatang. Tetapi sampai saat ini pengerjaan proyek monorail didepan hotel four season, kuningan jakarta selatan tampak berhenti dan tidak aada aktivitas sama sekali. Hanya terdapat beberapa seng yang menutupi pekerjaan proyek tersebut dan tidak ada alat berat samasekali.

Cara mengatasi:
Dengan melakukan komunikasi eksternal. Solusi yag mungkin dapat diberikan dari masalah ini adalah pihak PT. Jakarta Monorail seharusnya membayar tiang pancang yang dibuat oleh PT. Adhi Karya. Dalam kasus serta menyetujui pembayaran tiang pancang dengan harga yang telah diajukan oleh PT. Adhi Karya, Dalam kasus ini seharusnya pemerintah juga ikut andil dalam menentukan titak tengah atau titik temu dalam menentukan nominal yang harus dibayarkan sehingga pihak PT. Jakarta Monorail dan PT. Adhi Karya dapat menentukan titik temu pembayaran tiang pancang.

Akibat yang timbul:
            Dampak yang timbul dari kasus diatas adalah terhambatnya target proyek yang sekarang menjadi terbengkalai. Akibat terbengkalainya proyek tersebut maka menjadikan wilayah sekitar proyek tersebut menjadi terganggu dari segi tata ruang, niaga dan kenyamanaan. Contohnya akibat dari terbengkalainya proyek tersebut, arus lalu lintas diarea tersebut menjadi tersendat dan sering kali terjadi kemacetan total.

Penyelesaian Masalah:
            Pemerintahann DKI menyerahkan pembangunannya kepada PT. Adhi Karya yang telah bersedia mencarikan investor untuk membayarkan ganti rugi. Makanya PT. Adhi Karya mencari investor untuk membayar ganti rugi investasi kepada PT. JM. BUMN ini menawarkan pembangunan monorail kembali, dengan desain baru dan terintegrasi dengan MRT. Jika mengalami rugi maka akan menjadi tanggung jawab dari investor.

Kesimpulan:
            Monorail tidak layak secara finansial. Bila dilanjutkan akan memberikan beban kepada masyarakat, dalam hal investasi dan operasi pemeliharaan. Sehingga, dicari alternatif yang lebih murah, dengan membangun transportasi massal yang berkapasitas sama, yaitu busway layang. Pembangunan juga sulit dilakukan karena akan menghadapi kesulitan menyediakan lahan depo.